September, PII Tuan Rumah Konferensi Organisasi Insinyur se-Asia Tenggara
Nusakini.com--Jakarta--Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menggelar Press Conference di Fairmont Hotel, Jakarta, Selasa, 27 Agustus 2019, dengan mengundang sejumlah media.
Press Confrence tersebut dihelat dalam rangka merilis Konferensi Organisasi Insinyur se-Asia Tenggara yang ke-37 atau the 37th of Conference of ASEAN Federation of Engineering Organizations (CAFEO37) yang akan diselenggarakan pada tanggal 10-13 September 2019 mendatang, di Jakarta International Expo Kemayoran.
Dr. Ir. Heru Dewanto selaku Ketua Umum PII dan sekaligus Ketua ASEAN Federation of Engineering Organizations (AFEO) mengatakan, tema konferensi kali ini yakni “Engineers as the Beacon of Sustainable Development” dan dengan tagline “Bangga Bangun Indonesia”.
Di depan media dan para Insinyur Indonesia serta tamu undangan yang hadir, Dr. Ir. Heru menyampaikan agenda dari CAFEO37 ini yang terdiri dari konferensi yang dihadiri oleh 10 Insinyur di negara ASEAN, country report tiap negara dan juga rencananya akan ada penyerahan penghargaan Distinguished Honorary Patron kepada Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo yang dianggap memberikan kontribusi besar dan pencapaian terhadap pengembangan infrastruktur di Indonesia dan pengembangan profesi keinsinyuran di kawasan Asia Tenggara.
“CAFEO37 ini akan membahas beberapa sektor atau bidang keinsinyuran antara lain: transportation and logistics, information and telecommunication, education and capacity building serta power, energy and renewable,” kata Ir. Heru.
Dalam paparannya, Ir. Heru juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah terkait ease of doing business index Indonesia meningkat dari 114 di tahun 2015 menjadi peringkat 73 di tahun 2019.
"Begitu pun global infrastructure index Indonesia juga meningkat cukup signifikan dari peringkat 62 di tahun 2015 menjadi peringkat 52 di tahun 2018," terangnya.
Persatuan Insinyur Indonesia (PII) di masa kepengurusan Ir. Heru Dewanto menitikberatkan pada 4 program besar antara lain, pembuatan database Insinyur Pertama di Indonesia, program studi terakreditasi internasional, lulusan vokasi bisa menjadi Insinyur dan yang terakhir Insinyur Indonesia menuju panggung dunia.
"Untuk mencapai Program Studi Keteknikan mendapatkan akreditasi internasional, PII membentuk Indonesian Accreditation Boards of Engineering Education (IABEE) yang saat ini sudah menjadi professional member dari Washington Accord," ungkapnya.
Dengan adanya kesetaraan akreditasi Pendidikan tinggi Teknik, kata dia, Insinyur Indonesia akan menuju panggung dunia, bersaing dan mendapatkan kesetaraan dengan Insinyur-insinyur dari negara maju.
Pengurus PII yang hadir dalam press conference tersebut antara lain, Ir. Faizal Safa (Direktur Eksekutif) mendampingi Ketua Umum PII Pusat, Ir. Teguh Haryono (Sekretaris Jenderal PII Pusat), Ir. Rudianto Handojo dan Ir. Handoko selaku perwakilan dari Lembaga Sertifikasi Kompetensi Insinyur (LSKI), Ir. Bambang Goeritno (Ketua Badan Kejuruan Sipil PII).
Turut hadir Komite Pendidikan dan Pelatihan Profesi PII Pusat, Ir. Habibie Razak, dan beberapa pengurus pusat lainnya.
CAFEO37 dilaksanakan bersamaan dengan the Electric & Power Indonesia yang diselenggarakan oleh Pamerindo Indonesia Trade Event dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII).(R/Rajendra)